CINTER
WIBIM DAN SANG DOPEM
Ini kisah
tentang cinta terlarang plus terselubung (Cinter) seorang mahasiwi
bimbingan (Wibim) dengan dosen pembimbing (Dopem) nya, pada sebuah pe-te-en di
negeri Antah Berantah. Wibim punya pacar, kekasih sah (Kassah) nya dan telah
merajut kasih lebih dari satu dekade lamanya, sementara sang Dopem juga punya
istri sah dengan tiga putri cantik (Stria) nya.
Cinter berawal dari kebingungan dan kekhawatiran si
Wibim, terkait pemberitahuan pihak
rektorat bahwa mahasiswa pasca angkatan 200x harus sudah menyelesaikan studinya
di rentang waktu 365 hari mendatang. Jika tidak, terima lah DO, DR nya tetap
milik kampus. Sementara sang Dopem yang terkenal rumit, menjadi ketua sekaligus
anggota tim pembimbing Wibim. Tidak mudah membuat hati sang Dopem ikhlas, agar
para bimbingannya cepat menyelesaikan studi, meskipun segala aturan & arahannya
diikuti. Beberapa mahasissa bimbingannya berakhir menyedihkan (hanya peroleh DO),
sebagian lagi minta ganti pembimbing,
asal bukan Dopem.
Demikian pula yang dialami Wibim, sudah dua kali
ganti judul, karena mengikuti kemauan sang Dopem, namun Wibim tetap kalut
dengan proposal yang masih saja salah dan selalu ada kurangnya dimata sang
Dopem, ditambah lagi time limit f/ DO yang dirilis pihak rektorat. Kondisi
tersebut membuat Wibim makin galau dan nyaris menyerah pasrah. DO ok, DR pun
syukur.
Suatu hari, entah dapat ide darimana, Wibim mengambil langkah nekad yang
brilyan, tapi menjijikkan. Wibim menemui
Dopem diruang konsultasi, di prodi kampus pe-te-en Antah Berantah tersebut.
“Pak, tolong saya...kasih kemudahan buat penyelesaian
studi ini. Mengingat waktu semakin mepet dan belum ada kejelasan proposal saya,
mustahil saya selesai sesuai ketentuan” ujar Wibim
“ Oh, tidak bisa. Kamu usaha dong agar bisa
selesai tepat waktu. Entah gmana caranya” jawab sang Dopem sedikit galak.
Si Wibim mulai beraksi. Dia bangkit dari
duduknya, lalu memberanikan diri mendekati sang Dopem dan nekad merengkuh
lengan sang Dopem, “ Tolong saya dong, pak. Entah gmana caranya yang enak menurut
bapak. Saya ga mau DO, saya mau DR juga seperti bapak, tolong ya..” rayu Wibim
dengan genitnya. Wibim makin nekad merapatkan tubuhnya ke sang Dopem. Sangat
jelas kekikukan terpancar dari wajah Dopem.
“ Tahan...dan jangan (mungkin jangan tanggung2
maksud Dopem), ga asyik...ntar ada yang lewat dan lihat kita. Ini kan kampus”
ujar Dopem yang juga terpancing genit.
Dengan deg-deg an, Dopem benar-benar membimbing Wibim dengan kedua tangannya. Dibenarkankannya
tangan Wibim, lalu menggiring Wibim ke kursi peruntukkannya.
“ Nah, coba saya lihat, sampai dimana proses
koreksi proposal kamu” tanya Dopem.
“ Maaf, pak. Saya ga bawa” jawab si Wibim enteng.
“ Gimana, sih...katanya mao cepat. Gini aja,
besok kamu ke kantor saya yang di ....., ya”
Sang Dopem pasang strategi, karena ga bisa nahan
konaknya, menyaksikan tingkah genit Wibim, apa lagi ketika melihat bagian dada
Si Wibim yang sengaja di buka dikit. Nah pengen tau...apa yang bakal terjadi.
DikantorJjob Sambilan sang Dopem?! (lokasinya cukup jauh dari lingkungan kampus)...Ternyata
kelakuan bejad dua manusia yang ber intelek tinggi ini, punya teman yang
namanya syetan. Sang Dopem dan Wibim terlena dengan bisikan syetan, lalu
terbuai dengan kelakuan bejad mereka. Kantor Sang Dopem bukan saja sebagai
tempat Job Sampingan tapi juga tempat melakukan mesum sampingan dengan Wibim
nya, Padahal Stria sangat percaya pada sang suami dan ayah mereka Dopem. Gitu
juga kecurigaan Kassah selama ini tanpa alasna. Jarak antara Kassah dan Wibim
yang dipisahkan oleh samudera yang cukup jauh, akhir-akhir ini disalahgunakan
Wibim untuk meyerahkan tubuhnya ke laki-laki lain. Wibim selalu mempersempit
ruang untuk komunikasi dengan Kassah, telpon dan sms dari Kassah pun sudah
dianggap penyiksaan. Predikat over protective & possesive-pun dgn gampang
di dilemparkan ke Kassah. Padahal lebih 10 tahun merajut kasih, mereka akur dan
damai saja.
Wibim menghalalkan segala cara, agar urusannya
lancar, rela menyerahkan tubuhnya kepada sang Dopem. Kelakuan dua intelektual
bejad ini terus berlanjut. Tidak saja saat konsultasi yang selalu di Kantor Job
Sampingan Dopem, hubungan mereka makin
intens, dengan alasan ibadah alumni di setiap malam minggu. Si Wibim dan sang Dopem kerap berjanji temu
untuk melakukan ibadah bareng. Dan usai ibadah mereka berlanjut dengan kegiatan
bejadnya, Wibim terlena belaian dan cumbuan sang Dopem, disepanjang malam
hingga dini hari, di mobil mobil mewah sang Dopem, mereka keliling kota Antah Berantah,
dan menjelang subuh, Wibim diantar (dibimbing) ke kos san, atau sesekali
menginap di hotel ber-bintang sedang, saat hendak pulang Wibi-pun diberi
sejumlah Rp yang lumayan.
Aksi nekad tanpa malu sang Dopem dan Wibim terus
berlanjut. Dopem mendadak menyetujui proposal Wibim, dan Wibim langsung diminta
melaksanakan kolokium. Saat pelaksanaan kolokium, para undangan dan dua dosen
pembimbing Wibim lainnya, terkadang saling pandang dan mulai curiga...terhadap
Dopem dan Wibim. Karena Dopem selalu membela dan memenangkan argumen Wibim,
ketika ada kritikan dan masukan dari para undangan dan dua dosen pembimbing
lainnya. Sikap Dopem itu sangat
berbanding terbalik dengan sikap sebelumnya terhadap mahasiswa/i lain
bimbingannya. Sementara si Wibim
dengan sombongnya berucap,
“Terima kasih atas kehadiran bapak/ibu dan teman-teman semua, kritikan
dan masukan dari bapak/ibu dan hadirin sekalian, akan saya tampung, namun saya
perlu mempertimbangkan dan mengkonsultasikan-nya kembali dengan Ketua Tim Pembimbing
saya.....” ujar Wibim dgn berani dan sedikit sombong!
Ternyata Wibim emang punya turunan kebinalan.
Wibim dengan sangat gerah dengan kewajaran dan kenormalan sebagai orang timur.
Beberapa teman laki-laki di kampus pe te en Entah Berantah tersebut, juga kena
perangkap Wibim.
Dilihat calon mangsanya berduit dan bermobil,
saat si mangsa butuh info dari Wibim terkait tindak lanjut masing-masing
proposal , Wibim selalu memancing dengan kegenitan, dengan cara berpakaian transparan
dan memperlihatkan kemulusan wilayah sekitar dadanya. Akhir-akhir ini, pemilihan
pakaian dan dandanan seksi menjadi prioritas bagi Wibim, agar calon mangsa
gampang ditaklukannya. Maka tidak heran, (selain Dopem-nya) beberapa laki-laki berduit
dan bermobil, silih berganti membawa Wibim jalan-jalan hingga larut malam, makan
di mall, nonton dan terkadang berlanjut mesum di hotel di negeri Entah
Berantah.
Kasih yang telah dirajutnya dengan Kassah dalam
waktu cukup lama, tidak dihiraukan Wibim lagi. Karena Kassah sudah dianggap
tidak level lagi, akhirnya Wibim membuang Kassah secara perlahan, dimulai
dengan mengganti no HP, agar Kassah tidak selalu bertanya; “sayang, dimana dan
lagi ngapain”. Dilanjukan dengan pindah
kos, agar Kassah tidak bisa menemui Wibim lagi.
Jalan gampang, uang, mobil dan gemerlap kehidupan
malam di kota Antah Berantah benar-benar menyilaukan mata dan mata hati Wibim.
Tanpa disadarinya bahwa dirinya merupakan seorang calon intelektual (kalau ga
ada halangan) yang akan membaktikan diri pula di negeri bagian Antah Berantah,
daerah asalnya.
“Kukira
kau gadis (yang jelas tidak gadis lagi) jujur, ternyata kau seorang pelacur !
dan kau pewaris ulung kebejatan bapak
dan saudari-mu.”
Demikian satu kalimat terakhir yang di kirim Kassah
ke beberapa media yang dimiliki Wibim, usai berbulan-bulan mencari-cari dan
bertanya kesana kemari dimana keberadaan Wibim.
***
PS: Mohon maaf jika ada
kemiripaan kisah atau kebenaran ada sekalipun kisah seperti ini. Cerita ini disuguhkan
untuk menjadi perhatian bagi semua; agar tidak lari dari tu-pok-si masing2.
Tugas syetan/iblis hanya satu, merayu! Makanya (orang2 seperti Wibim &
Dopem) jangan konsultasi di telaga sunyi, karena syetan/iblis tanpa undangan
dengan senang hati akan menemani.